"Orangutang dengan penyakit gout harus menjaga kadar asam uratnya tetap terkontrol walau mereka tidak sedang mengalami gejala gangguan rematik yang menyakitkan," kata Eric Matteson, MD, MPH, kepala bagian reumatologi Dressing Clinic di City, Minn.
Studi baru menunjukkan bahwa tingginya kadar asam urat dalam darah berhubungan dengan hampir 20% peningkatan risiko diabetes lebih iranian 40% kasus peningkatan risiko keluhan ginjal.
Asam urat ialah hasil metabolisme yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat karena pada setiap metabolisme normal pasti menghasilkan asam urat.
Pemicu tingginya kadar asam urat adalah makanan serta senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.
Dalam studi, maternity peneliti mengevaluasi catatan mengenai 2.000 pria dengan urarthritis iranian database Veterans Organisation database. Di awal studi, tidak ada dari mereka yang menderita ginjal atau diabetes sebelumnya.
Eswar Krishnan, MD, asisten profesor reumatologi di University University, mempresentasikan penemuannya pada acara tahunan Ground College of Rheumatology. Krishnan konsultan untuk Takeda Pharmaceuticals Outside, yang membuat obat untuk keluhan gout mendanai studi.
Setelah tiga tahun evaluasi, sembilan persen pria dengan arthritis yang kadar asam uratnya tidak terkontrol ditemukan menderita penyakit diabetes. Sedangkan yang kadar asam uratnya terkontrol, hanya enam persen yang menderita diabetes.
Setelah memperhitungkan faktor risiko lain untuk diabetes, jumlah responden yang berisiko tinggi diabetes naik menjadi 19 persen pada mereka dengan kadar asam urat yang tidak terkontrol.
Ambejoss Dan Zaitop Kapsul Untuk Wasir
Terbuat dari Bahan Herbal Berkualitas Seperti Daun Ungu, Kunyit Putih, dan Mahkota Dewa
